SISWI SMA NEGERI 5 SAMARINDA MENJADI JUARA TINGKAT NASIONAL DALAM LOMBA POSTER

     Siswi SMA Negeri 5 Samarinda kembali membawa harum nama SMA Negeri 5 Samarinda di tingkat Nasional dalam lomba Poster yang dilaksanakan di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Ada pepatah mengatakan bahwa "kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda" semua orang pernah mengalami itu, begitu pula dengan ketiga siswa SMA Negeri 5 Samarinda ini. Mereka bertiga ialah :
1. Siti Nur Haliza dari kelas XI MIPA 3,
2. Sandrina Aulia dari kelas XI MIPA 2,
3. Dewa Ayu Eka Natalia P dari kelas XI MIPA 2. 
sebelum keberhasilan mereka pada lomba ini, mereka pernah mengikuti beberapa lomba sebelumnya di Samarinda dalam kategori Karya Ilmiah Remaja (KIR) namun gagal, kegagalan tersebut tidak membuat mereka putus asa, mereka terus berusaha hingga mereka kembali di tawarkan untuk mengikuti lomba pada bidang poster digital tingkat nasional.
“Kami sebelumnya direkomendasikan oleh sekolah untuk mengikuti lomba Karya Tulis Ilmiah, namun kami sempat beberapa kali gagal memasuki semi final hingga akhirnya kami diminta untuk mengikuti lomba poster ini. Pada awalnya kami  sempat ragu dan bingung harus mulai dari mana karena jujur itu pertama kalinya kami mengikuti lomba poster ilmiah, setelah berkonsultasi dengan pihak sekolah dan beberapa pihak yang lain, akhirnya kami dapat menentukan tema beserta ide konsep yang akan kami pakai untuk mengikuti lomba itu, ide tersebut kami dapatkan dari berita yang akhir – akhir ini sedang hangat dibicarakan yakni tentang Pemanasan Global“ ungkap Siti Nur Haliza selaku perwakilan dari mereka

     Nyatanya menuangkan ide konsep menjadi karya yang menarik perhatian banyak orang, bukanlah suatu perkara yang mudah. Banyak hal yang perlu mereka pertimbangkan, salah satunya adalah banyak ide yang datang dari berbagai pihak. Berdasarkan penuturan salah satu siswi yang mengikuti lomba tersebut, mereka sempat bergonta - ganti konsep sebelum akhirnya memutuskan untuk mengusung tema “Pemanasan Global”.

     Selama proses pengerjaan poster mereka sering bingung mengenai bagaimana cara menggambar menggunakan digital art, hal tersebut diungkapkan langsung oleh salah satu dari mereka. “selama membuat poster ini kami hanya mengandalkan akses video melalui internet dan pembimbing kami mulai dari penggambaran sketsa, pewarnaan, dan lain-lain. Di karena kan lomba yang kami ikuti itu berdekatan dengan persiapan Ujian Semester 1, jadi kami harus bisa membagi waktu dengan tepat”

     Hingga tiba saatnya tanggal 30 oktober mereka mendaftarkan diri dan juga mengumpulkan karya, mereka tidak berekspetasi banyak kedepannya, mereka hanya berharap bisa lolos ke tahap selanjutnya, melalui pengumpulan like di media sosial (instagram) dan memenangkan lomba. Selang waktu 7 hari akhirnya  mereka mendapat kabar bahwa mereka lolos dalam tahap pengumpulan like, mereka sangat senang, bagi mereka lolos ke tahap ini adalah awal yang bagus.

            Dan tiba saatnya pengumuman lomba. Mereka berdoa sekaligus berharap bisa memenangkan lomba ini,  “selama proses berlangsung kami merasa deg-degan menunggu pengumuman hasil lomba. Pada saat juara favorite dan juara 3 sudah di umumkan kami sedih karena kami tidak dapat memenangkannya. Namun pada saat kami memperhatikan pengumuman selanjutnya, kami tidak menyangka bahwa foto yang keluar dilayar adalah foto poster kami, disitu kami tidak bisa berkata apapun selain mengucap rasa syukur dan di iringi tangisan” ungkap murid tersebut secara bergantian.

     Mereka menganggap ini semua hadiah atas kerja keras yang selama ini mereka hadapi, mulai dari kegagalan hingga putus asanya mereka pada saat pengumuman namun dikejutkan dengan hadiah tersebut yaitu “Juara 2 Lomba Poster Tingkat Nasional HMTK Universitas Ahmad Dahlan”. Mereka juga memberikan motivasi bagi semua orang yang pernah mengalami fase seperti mereka “Bahwa setiap usaha yang kita lakukan pasti akan ada hasilnya, kuncinya satu jangan pernah berhenti berusaha”Ujar Sandrina Aulia, “Tuhan gak akan tidur, tuhan tau mana umatnya yang benar-benar berusaha untuk mendapatkan itu” Ungkap Siti Nurhaliza. Mereka juga memberikan semangat bagi semua yang mau untuk mengikuti lomba namun takut akan kegagalan,”Semua Piala, piagam, mendali dan semua bentuk penghargaan yang didapatkan oleh sesorang, tidak akan dia dapatkan ketika dia hanya terus berlarut dalam kegagalan, tetapi akan dia dapatkan ketika dia bangkit dari kegagalannya. Dan bagi yang sedang bimbang untuk ikut lomba atau tidak, cobalah selagi bisa urusan menang atau kalah belakangan kesempatan tidak akan datang dua kali kalau kalah anggap itu sebagai pelajaran.” Ucap Dewa Ayu.
     Dibalik keberhasilan meraka tentunya diperoleh dari pengalaman dan sharing dari kakak tingkatnya yang merupakan anggota ekskul TIK juga yang sudah lebih dahulu sering menjuarai lomba-lomba dibidang poster, Siswa-Siswi SMA Negeri 5 Samarinda beberapakali menjadi juara lomba poster di tingkat Kota dan Provinsi. pada lomba sebelumnya atas nama Muhyidin Fayril Azhar dan Dea Thania berhasil menjadi juara 3 tingkat Provinsi pada lomba Poster Pekan Fisika XXI. berikut hasil karya mereka :

     Fayril salah satu siswa yang aktif, beberapa kali sudah menjadi juara lomba poster dan menjadi mentor bagi adik tingkatnya dalam pembuatan digital art untuk lomba poster,design,dll. Untuk seluruh siswa-siswi SMA Negeri 5 samarinda yang tertarik membuat digital art bisa belajar dan datang ke kelas ekskul TIK yang akan dibimbing oleh Pak Ahmad guru TIK dan dimentori oleh anggota ekskul TIK termasuk Fayril dan Dea sebagai ketua mentor digital art.
"Saya bukanlah anak yang sangat pintar dikelas, bahkan cenderung biasa-biasa saja. tapi saya yakin saya masih ada peluang untuk berprestasi, Dari situ saya memotivasi diri saya bahwa nothing is impossible unless you think it is." ungkap dea.
     Semoga pengalaman ini bisa memotivasi seluruh Siswa-Siswi SMA Negeri 5 Samarinda agar semangat dan pantang menyerah, sehingga bisa menciptakan, menumbuhkan, dan mengembangkan bibit-bibit Siswa-Siswi berprestasi dengan mental juara yang bisa mengharumkan dan membanggakan nama SMA Negeri 5 Samarinda kedepannya.